Selasa, 28 Februari 2017

42 #Bomb Panci

1. Saya percaya para ahli kepolisian dibidang bahan peledak mampu membuat penjelasan detail mengenai bom panci ini, karena mereka memahami dengan baik seluk beluk bahan peledak dan kemungkinan kerusakan besar yang dapat ditimbulkan. Karena itu saya percaya jika kedepannya akan ada bukti mengenai bom jenis ini.

2. Saya juga percaya jika dikatakan pelakunya seorang beragama Islam, karena sebagai warga negara Indonesia saya tahu penduduk terbesarnya beragama Islam. Jika ada data bahwa para maling paling banyak adalah beragama Islam, karena alasan yang sama pada point dua.

Tidak boleh seorang muslim percaya. Ketika dikatakan Islam mengajarkan ekstrim sampai terorisme disinilah sebagai seorang muslim saya tidak pernah bisa menerima, karena saya tahu tidak ada ajaran Islam yang mengajarkan hal buruk ini.
Silahkan Anda sampaikan data apapun saya tidak akan percaya, kenapa? Karena ajaran Islam adalah ajaran yang sempurna secara akhlak, sempurna secara sistem, dan tidak terputus mulai sejak disempurnakan oleh Allah yang dapat kita temukan dalam salah satu ayat Al-Quran.

Jika ada logika kepolisian yang mengatakan ajaran Islam mengajarkan keburukan atau akan membawa keburukan, saya yakin selogis apapun hal itu, sebagaimana banyaknya fakta dibuat untuk mendukungnya itu tetap tidak bisa dipercaya, dan pastinya bersumber murni bukan dari muslim. Camkan ini.
Karena seorang muslim yang mau belajar pasti hanya menemukan kebaikan dalam Islam.
Sulit memang keyakinan ini dijelaskan, apalagi melawan lagika logis. Padahal jika kita pikirkan secara logis, apakah mungkin Indonesia ditahun 1945 pada bulan Ramadhan mampu mendapatkan kemerdekaannya, dan mempertahankan hingga saat ini padahal saat itu kita melawan penjajahan belanda yang jauh lebih unggul, memiliki persenjataan jauh lebih canggih, pesawat terbang yang jauh lebih banyak, sekutu yang besar dan maju. Jika secara logika Indonesia tidak mungkin menang, namun dengan kepercayaan kepada Allah SWT lah umat Islam mampu menang dan merdeka seperti saat ini.

Maka kini saatnyalah kembali umat Islam bersatu dan berjuang dengan keyakinan tersebut melenyapkan setiap ketidakadilan yang menyerang bangsa ini.
Jika saya sebagai seorang guru maka tugas utama saya adalah mencetak generasi terbaik bangsa, dengan menyamakan langkah dan bersatu padu. Dibutuhkan kepedulian kepada sesama dan perhatian kepada sesama muslim, jika kita bukan berada di barisan depan yang senantiasa bergesekan langsung oleh   serangan musuh, maka kita menjadi badan yang kokoh dan senantiasa menjadi bagian perjuangan atau bagian belakang yang mendorong menuju satu tujuan demi agama, negara, dan keluarga yang bersatu dan selamat dunia akhirat.

Senin, 27 Februari 2017

41# Tekanan Pada Umat Islam

Setiap kali umat Islam mulai tercerahkan jiwa keislamannya, terorisme menjadi cara untuk menekan kebangkitan umat Islam.

Jika orang kafir yang berada dalam kekuasaan Islam saja dilindungi apa logis jika tindakan terorisme dilakukan kepada sesama muslim (aparat).
Jika ada kebencian terhadap aparat ini harus diselidiki sumbernya!. Saya sebagai muslim malah merasa aparat sebagai bagian penting kebangkitan umat. Jika ada bentrokkan antara aparat dan umat islam maka yang rugi adalah bangsa Indonesia. Maka bijaksana pemimpin negeri ini jika mampu mengsinergikan antara umat dan aparat, merekalah negarawan sejati, yang memikirkan bangsa ini.

Saat ini sosial media anti mainstream berita-beritanya sering kali menunjukkan tajamnya hubungan aparat dan umat islam. Kenyataannya hal itu merupakan riak dari ketidak adilan dalam masyarakat umat ini yang belum mendapatkan kepuasan dari kebijakan para petinggi aparat hukum. Menurut hemat saya solusinya adalah memenuhi kepuasan umat dengan segala konsekwensinya secara berani.
Karenan gelombang umat islam bukanlah hal yang terbentuk dengan sederhana, ada alasan yang nyata, pola yang sama ketika umat islam menuntut kemerdekaan negeri ini dari penjajah.

Pada akhirnya kemerdekaan bangsa ini berhasil di dapatkan oleh umat Islam, pola yang sama akan selalu terjadi bahkan jika pada akhirnya bukan ditempat yang sama, dan sejarah akan mencatat setiap orang-orang yang berjasa baik atau yang sebaliknya.

Hal yang pasti lagi bahwa Tuhan telah mengetahui siapa saja yang akan melakukan kebaikan atau kejahatan, dan menyiapkan sebaik-baik balasannya.